Rabu, 30 Oktober 2013

Contoh Argument Politik


Celebrity Politics

Fenomena selebriti terjun ke dunia politik ini semakin mengukuhkan telah datangnya suatu era baru dalam demokrasi di Indonesia: Selebriti Politik (Celebrity Politics) mulai dikenal dalam ilmu politik setelah para bintang film, pemain sinetron, penyanyi, hingga komedian terjun ke dunia politik, bukan sebagai penghibur panggung kampanye atau pengumpul suara. Tapi, mereka serius mengejar kursi jabatan publik seperti Anggota DPR/DPD/DPRD, bupati/walikota, gubernur atau bahkan presiden.
Biasanya para selebriti yang menjadi Anggota Legislatif hanya untuk menggarap penghasil keuangan yang baru, walaupun gaji pokok para Anggota Legislatif hanya berkisaran antara  Rp 4 juta sampai Rp 4,2 juta-an, akan tetapi tunjangan yang mereka dapatkan bisa menyampai Rp 50 juta-an per bulan.

Aku dan Kota Kayuagung




Kamis, 27 Desember 2012 siswa-siswi Sekolah Menangah Atas (SMA) 3 Unggulan Kayuagung diizinkan pulang ke rumah masing-masing, termasuk saya. Usai pembagian raport, saku dan teman-teman bergegas pulang ke rumah masing-masing. Kami diberi liburan terhitung sejak 27 Desember 2012 - 2 Januari 2013.
            Aku pulang menaiki ojeg sejenis kendaraan penumpang beroda dua, tak usah kebingungan mencari ojeg, selain di depan gerbang, ojeg-ojeg banyak bekeliaran di sekitar kota Kayuagung, kota Kayuagung pun dengan julukan sebagai “Kota Seribu Ojeg”. Sekitara sepuluh menit, aku pun telah sampai di rumah, sesampainya di rumah aku langsung makan siang dan istirahat sejenak.
            Setiap hari aku jalani masa liburku hanya di rumah dan sekitar kota Kayuagung, pagi saya bangun, makan dan dilanjuti tidur kembali, siangpun hanya bangun untuk makan dan keperluan sekedarnya, baru sore harinya aku pun mulai menggila, melakukan kegiatan yang tak terlalu penting dan tidak ada manfaatnya, malam pun tiba, panjangnya malam hanya ku isi dengan dua kegiatan, ya makan dan tidur saja.

Contoh Argument Cinta Indonesia


Cintai Bahasa Persatuan

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, hanya sebagian kecil dari penduduk yang benar-benar menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari karena dalam percakapan yang tidak resmi penduduk Indonesia lebih banyak menggunakan bahasa daerah masing-masing, ditambah munculnya bahasa baru yang dibuat oleh pemuda pemudi Indonesia, seperti bahasa Indonesia mereka ubah logat dan gaya bahasanya contohnya: Terima kasih-Maacih, Semangat-Cemungud dan masih banyak lagi.
 Bahasa Indonesia telah bergeser kedudukan dimata pamuda pemudi Indonesia dan saat ini mereka juga tidak lagi bersemangat untuk mempelajari bahasa nasional seperti halnya semangat pemuda pemudi sebelum kemerdekaan.

Selasa, 29 Oktober 2013

Riwayat


Riwayat


-          Sabtu 8 Febuari 1997, aku dilahirkan pada saat malam takbiran melalui seorang ayah yang penuh rasa tanggung jawab, mengayomi, dan akan menjadi panutanku kelak ia bernama Abdullah bin Johan dan ku panggil ia dengan sebutan Papa, bersama seorang wanita yang penuh kasih, perhatian, dan sangat mencintai anak-anaknya ia bernama Fatmawati binti Kaprowi dan ku panggil ia dengan sebutan Mama.

-          Tahun 2002 aku didaftarkan di sekolah dasar pada saat menginjak usiaku yang ke-5, karena kecepatan itu pula aku menempuh jenjang pendidikan dasar selama 7 tahun, yang aku selesaikan pada tahun 2009 yang lalu di SD N 04 Tugumulyo.

-          Untuk meneruskan pendidikanku yang lebih tinggi, aku memilih merantau ke negeri orang walau diusiaku yang ke-12, sekolah yang menerimaku  beralamatkan di Inderalaya kabupaten Ogan Ilir yaitu SMP IT Raudhatul Ulum. Tepat  3 tahun lamanya aku mennyelesaikan tugasku menimba ilmu disana, 20 Juli 2012 aku dan teman-temanku resmi diwisuda.

-          Diusiaku yang ke-15 aku memilih Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 3 Unggulan Kayuagung, disanalah aku mulai menemukan jati diriku sebenarnya walaupun pada saat ini juga aku belum mengerti dimana letak bakat dan potensi yang aku miliki, yang aku percayai “Setiap umat manusia yang lahir, pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing”. Selasa, 20 Agustus 2013. Pukul 22.26 WIB di atas kasur kamar 18 Aspa.
  " Duduk di atas tahta kebesaran dengan ditemani hembusan angin dari kipas kecil" (malam rabu 29 Oktober 2013)